Tata Cara Menuaikan Sholat Sunnah Dhuha, Berikut Niat Dan Doa

2 komentar
tata cara shalat dhuha dan doa shalat dhuha

Sholat Dhuha merupakan sholat dengan hukum sunnah, sholat dhuha juga memiliki fadhilah sama halnya sholat sunnah lainya. Sholat dhuha memiliki keistimewaan yang luar biasa salah satunya seperti rezeki yang barokah.

Lantas bagaimana praktik tata cara sholat dhuha, bacaan niat, dan doa setelah sholat dhuha? Simak tata cara sholat sunnah dhuha dan keutamaannya berikut.

1. Sholat Dhuha Adalah Wasiat Dari Nabi Muhamad SAW

Sholat dhuha merupakan wasiat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada Abu Hurairah menyampaikan agar selalu mengerjakan sholat sunnah dhuha ini sebagai amalan harian.

أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

“Kekasihku –Shallallahu ‘alaihi wasallam—memberikan wasiat tiga hal kepadaku, yaitu: Berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan sholat dhuha dua raka’at, dan shalat witir sebelum tidur.” [ Muttafaq ‘alaih ]

2. Sholat Awwabin ( Orang Yang Taat Dan Kembali Kepada Allah )

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan, sholat Awwabin adalah sholatnya orang-orang yang kembali dan bertaubat kepada Allah. Jika seseorang melakukan sholat Awwabin maka orang tersebut akan tercatat sebagai orang Awwabin, yaitu orang yang taat dan kembali kepada Allah.

أوصاني خليلي بثلاث لست بتاركهن أن لا أنام إلا على وتر وأن لا أدع ركعتي الضحى فإنها صلاة الأوابين وصيام ثلاثة أيام من كل شهر

Dari Abu hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa, “kekasihku ( Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ) memberikan wasiatnya kepadaku yaitu tiga perkara yang mana tidak ku tinggalkannya: Supaya aku tidak tidur sebelum menuaikan sholat witir, supaya aku tidak meninggalkan 2 rakaat sholat dhuha karena dari itu dia termasuk dari shalat awwabin, dan menuaikan puasa 3 hari setiap bulan.” [ HR. Ibnu Khuzaimah; shahih ]

3. Shalat Dhuha Bernilai Dengan 360 Sedekah

Menuaikan Shalat Dhuha memang hanya dengan 2 rakaat saja, tetapi walau hanya dengan 2 rakaat saja itu sudah bernilai dengan 360 sedekah. Maka dari sinilah keutamaan dari shalat dhuha yang memperlancar rezeki.

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“ Disetiap pagi, kalian wajib untuk mengeluarkan sedekah dari setiap ruas sendi anggota badan kalian. Dari tiap-tiap tasbih adalah sedekah, dari tiap-tiap tahmid adalah sedekah, dari tiap-tiap tahlil adalah sedekah, dari tiap-tiap takbir adalah sedekah, menyuruh untuk melakukan kabaikan adalah bernilai sedekah, dan melarang untuk berbuat munkar adalah bernilai sedekah. Namun semua itu dapat digantikan dengan shalat dhuha 2 rakaat.” [ HR. Muslim ]

4. Allah Akan Mencukupkan Rezekinya

Jika Anda memiliki waktu yang lebih, adakalanya tidak hanya melakukan shalat 2 rakaat saja, tambahlah menjadi minimal 4 rakaat. Dari situ akan ada keutamaan bahwa, Allah mencukupkan rezeki bagi hambanya setiap hari.

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah SWT berfirman : Wahai anak Adam, janganlah kau lupa dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu. [ HR. Ahmad ]

5. Ghanimah paling banyak

Keutamaan ini bisa dikaitkan dengan rezeki berlimpah. Sebab Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa sholat dhuha sebagai ghanimah paling banyak.

مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً

“Barangsiapa berwudhu lalu pergi saat waktu fajar ke masjid untuk melaksanakan sholat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang sangat dekat, ghanimah yang sangat banyak, dan kembalinya lebih cepat.” [ HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan shahih ].

6. Pahala Umroh

Kemuliaan sangat luar biasa lainnya yaitu pahala umroh yang sempurna. Yakni saat mengerjakan sepaket dengan sholat subuh berjamaah di masjid. Yaitu seorang melakukan sholat subuh berjamaah di masjid dan beritikaf diri membaca dzikir atau yang lainnya hingga waktu dhuha tiba maka hendaklah ia melaksanakan sholat dhuha dahulu lalu pulang ke rumah.

Waktu Dhuha

Waktu sholat dhuha sejak terbitnya matahari naik hingga setinggi mendekati tengah ( atas kepala ) waktu di indonesia. Terbentang selama beberapa jam sejak mulai 20 menit setelah terbitnya matahari sampai 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur.

Waktu yang lebihi utama adalah waktu seper empat siang antara jam 8:30 WIB untuk waktu Surabaya dan Waktu 09:00 WIB untuk daerah Jakarta. Jika di Arab waktu ini adalah padang pasir akan terasa panas dan anak unta akan beranjak dari tempatnya. Dari sinilah waktu dhuha, sebagaimana yang sudah di sabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Zaid bin Arqam bahwasanya melihat orang-orang menuikan ibadah shalat dhuha ( diawal pagi ). Dan ia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya shalat diselain waktu ini lebih utama. Dan sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,” Shalat orang-orang awwabin ( orang yang taat dan kembali kepada Allah ) adalah ketika anak unta mulai kepanasan.” [ HR. Muslim ]

Niat Shalat Sunnah Dhuha

Melafadzkan niat bukan suatu syarat, semua ulama bersepakat bahwa niat ada didalam hati. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam fiqihnya Islam wa Adillatuhu menjelaskan bahwa jumhur ulama selain dari madzhab Maliki, Hukumnya sunnah dengan menghadirkan niat didalam hati.

Namun jika madzhab Maliki adalah yang terbaik tidak melafadzkan niat karena menurut madzhab Maliki tidak ada contoh dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Untuk yang ingin melafadzkan niat shalat dhuha berikut adalah niatnya:

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Saya niat menuaikan sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Bagaimana Tata Cara Shalat Dhuha

Tata cara shalat dhuha adalah dengan mengerjakan shalat dua rakaat salam, dan jumlah minimal rakaatnya dua rakaat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam terkadang juga mengerjakan shalat dhuha empat rakaat, dan terkadang delapan rakaat. Maka dari itu para Ulama tidak membatasi jumlah rakaatnya.

عَنْ أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِى طَالِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ الْفَتْحِ صَلَّى سُبْحَةَ الضُّحَى ثَمَانِىَ رَكَعَاتٍ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ

Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan shalat dhuha sebanyak delapan rakaat, dan pada setiap dua rakaat beliau mengucapkan salam”. [ HR. Abu Dawud; Shahih ]

Untuk tata caranya sendiri sama saja dengan shalat dua rakaat lainya :

  • Niat sebelum mengerjakan shalat dhuha
  • Membaca shurat Al-fatihah
  • Membaca surat atau ayat yang ada pada Al-qur’an
  • Gerakan Ruku’ dengan Tuma’ninah
  • Gerakan I’tidal dengan Tuma’ninah
  • Gerakan Sujud dengan Tuma’ninah
  • Duduk diantara 2 sujud
  • Melakukan sujud kedua
  • Berdiri lagi untuk rakaat kedua
  • Dan sampai Sujud Kedua kemudian Tahiyat akhir lalu Salam.

Dengan demikian adalah tata cara shalat dhuha dan setiap dua rakaat melakukan salam. Setelah shalat hendaknya berdoa untuk pribadi baik urusan dunia dan kebaikan akhirat, bisa juga melakukan doa shalat dhuha.

Doa Shalat Dhuha

Tak ada doa khusus yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan dalam hadis shahih. Para ulamapun juga tidak mencantumkan khusus doa shalat dhuha, diqih sunnah, maupun difiqih wa Adillatuhu, ataupun difiqih empat Madzhab maupun Madzhab Imam Syafi’i. Sehingga ada doa populer yang secara umum dan doa yang baik seperti:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

(Alloohumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiron fayassirhu, wa inkaana harooman fathohhirhu, wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin)

“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.

[ Asy Syarwani mencantumkan doa sholat dhuha ini dalam Syarh Al Minhaj. Ad Dimyathi juga mencantumkannya dalam I’anatuth Thalibiin. ]

Walaupun memang bukan berasal dari hadits Nabi, doa shalat dhuha ini boleh dibaca ataupun membaca doa yang lainnya asal itu baik. Dan diperbolehkan dengan membaca doa menggunakan bahasa Indonesia jika kalau tidak bisa bahasa Arab dalam mengucapkan doa, karena doa dibaca diluar shalat.

Terimakasih atas kunjugannya, semoga bermanfaat 🙏

2 komentar

  1. Terimakasih sangat bermanfaat sekali 🙏

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah semoga jadi ibadah yang selalu kita tunaikan, insya Allah.

    BalasHapus

Posting Komentar